Sabtu, 06 Desember 2008

Multiplayer Tanpa Hub!! Kabel Cross Jadilah..



Seorang gila jaringan mungkin ada yang sampai hati untuk membawa-bawa kabel utp jenis crossing lengkap dengan laptop dalam tas gendongnya setiap saat. Biasanya hal ini terjadi karena orang gila jaringan tersebut selalu ingin melakukan pekerjaan di berbagai tempat dengan 2 PC sekaligus. :). Walaupun pada saat sekarang ada sebuah alat yang tidak repot dan tidak dapat digunakan untuk membelitkan leher. :D. Yakni USB Wlan. Namun ada kondisi yang tidak memungkinkan untuk dapat menggunakan usb wlan, seperti kondisi ekonomi kantong tipis orang gila jaringan tersebut, walaupun hanya mengeluarkan beberapa lembar uang kertas untuk membelinya, tapi tetap saja ini adalah inti permasalahannya, dan berbagai kendala lainnya.


Dari situlah tutorial ini berawal, sebelum dapat mengkoneksikan 2 PC menggunakan kabel crossing ada beberapa hal yang dibutuhkan diantaranya :
- Tang kerimping
- 2 buah RG 45
- Kabel UTP 5e dengan panjang secukupnya, sesuai dengan selera anda
- 2 buah PC yang akan dikoneksikan.

Pertama lepaskan shield kabel ( pelindung kabel biasanya bewarna abu -abu ) beberapa centimeter ( 2 cm), dengan memotong shield tersebut menggunakan tang kerimping, kemudian lurus-luruskan kabel-kabel yang berwarna-warni tersebut, kemudian urutkan kabel berdasarkan pewarnaannya di salah satu ujung kabel UTP tersebut. Urutannya adalah sebagai berikut



Ini adalah urutan kabel straight, sehingga untuk ujung kabel yang lain urutan pewarnaan kabel tersebut harus berbeda dengan urutan ujung kabel straight ini, inilah yang dinamakan dengan kabel cross, urutan ujung kabel cross adalah seperti ini :


Sehingga di kedua ujung kabel tersebut memiliki urutan warna yang berbeda satu sama lainnya.





urutan lengkapnya






Nah dari sini anda siap mengkoneksikan 2 PC tersebut.
Di windows untuk melakukan koneksi 2 PC sama halnya dengan mengkoneksikan PC dengan topologi jaringan yang sering ditemui, biasanya topologi jaringan itu adalah star di mana di pertengahannya biasa ditemui menggunakan hub ataupun switch. Hal yang harus dilakukan untuk mengkoneksikan kedua PC di windows adalah sebagai berikut :


PC Pertama
Masukkan ke network connection di control panel :
Start menu | run | control panel

Setelah itu masuk ke bagian Network Connections
Kemudian pilih Local Area Network Connection




Klik kanan Local Area Network Connection, pilih properties




Di kotak dialog Local Area Network Connection Properties, di bagian tab General pilih Internet Protocol ( TCP/IP ) Kemudian Klik Properties



Setelah itu masukkan IP Addressnya 192.168.1.2, kemudian Netmasknya 255.255.255.0




Setelah itu klik button OK, kemudian Close

Nah untuk PC yang kedua tahapnya sama saja dengan yang diatas namun Alamat IP Addressnya berbeda dengan PC yang sebelumnya, anda dapat mengisinya dengan 192.168.1.1 atau dengan IP 192.168.1.x yang lain, terserah anda. Dengan catatan netmasknya harus sama dengan pc yang sebelumnya yakni 255.255.255.0

Kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi network setup wizard untuk kedua PC tersebut, agar keduanya dapat saling terhubung sebagai satu workgroup.

Setelah selesai, lakukan ping dari salah satu PC tersebut ke PC lainnya... Jika tampilannya seperti ini maka PC anda telah terhubung satu sama lainnya.


C:\Documents and Settings\Al-k>ping 192.168.1.1

Pinging 192.168.1.1 with 32 bytes of data:

Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms ttl="128" bytes="32" ttl="128" bytes="32" ttl="128" bytes="32" ttl="128" sent =" 4," received =" 4," lost =" 0" minimum =" 0ms," maximum =" 0ms," average =" 0ms">

By : Alim Bahry

Wi-Fi !! Amankah Bagi Kita ?

Wi-fi (wireless fidelity) yang bisa disebut sebagai jaringan lokal nirkabel kini semakin populer. Secara umum publik senang dengan kehadiran wi-fi. Namun ada beberapa anggota masyarakat yang menentangnya karena mereka menganggap teknologi ini berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan bahwa radiasi elektro magnetik dari wi-fi ini menyebabkan nyeri di kepala dan gangguan tidur






Dengan wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon. Wi-fi semakin populer terutama di negara-negara maju di mana sambungan internet pita lebar semakin murah. Bahkan, kini penyedia menggratiskan sambungan internet pita lebar bila pengguna mengambil paket langganan telepon genggam dari perusahaan yang sama.

Secara umum publik senang dengan kehadiran wi-fi ini. Namun ada beberapa anggota masyarakat yang menentangnya karena mereka menganggap teknologi ini berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan bahwa radiasi elektro magnetik dari wi-fi ini menyebabkan nyeri di kepala dan gangguan tidur.

'Electrosensitive'


Gangguan ini dialami Sarah Dacre, perempuan yang tinggal di London. "Saya merasa sangat nyeri di bagian kepala, telinga, tenggorokan dan di bagian tubuh yang lain," ungkap Dacre. "Kondisi ini terjadi ketika saya berada di dekat peralatan elektronik atau berada di dekat menara pemancar telepon genggam. Ini sungguh membuat saya menderita."

Sebagian besar peralatan elektronik memiliki radiasi elektro magnetik. Produsen peralatan ini mendesain produk sedemikian rupa sehinga gelombang elektromagnetik yang dihasilkan tidak membahayakan manusia.

Namun apakah intensitas radiasi wi-fi lebih besar sehingga menyebabkan gangguan kesehatan. Sarah Dacre mengatakan wi-fi berbahaya. Makanya, ia melindungi rumahnya dari teknologi nirkabel ini. Ia menggunakan kertas pelapis dinding atau wallpaper khusus, yang bisa meminimalkan dampak gelombang elektromagnetik.

"Pelindung ini sangat efektif. Dengan pelindung ini radiasi wi-fi bisa diminimalkan," ujar Dacre, yang mengaku mengidap electrosensitive ini. Di Swedia pemerintah secara resmi mengakui pengaruh gelombang radiasi wi-fi terhadap kesehatan. Bahkan mantan Perdana Menteri Norwegia, Gro Harlem Brundtland juga mengaku sakit kepala akibat radiasi gelombang elektromagnetik.


Sikap skeptis Sebagian Besar Ilmuwan Skeptis Dr Michael Clark, penasehat pemerintah Inggris untuk urusan radiasi gelombang elektromagneik mengatakan tidak ada efek negatif dari sinyal gelombang televisi atau radio FM, dua gelombang radio yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. "Ketika kami mengukur tingkat radiasi teknologi baru yang dikhawatirkan orang, ternyata relatif hampir sama dengan peralatan elektronik lain," tegas Dr Clark.

Tidak sekali ini saja teknologi baru memunculkan kekhawatiran akan berakibat buruk terhadap kesehatan.Ini pernah terjadi dengan telegram dan oven microwave. Beberapa kalangan menyebut apa yang dialami Sarah Dacre terlalu dibesar-besarkan. Sementara kecenderungan di lapangan menunjukkan, makin banyak kota di dunia ini yang memanfaatkan teknologi wi-fi, untuk mendorong orang menghubungkan komputer mereka ke internet secara mudah, murah, dan praktis.

Namun bagi orang-orang seperti Sarah Dacre yang mengaku pusing akibat radiasi wi-fi, harus dipikirkan kemungkinan membatasi wi-fi, satu gagasan yang mungkin akan dicerca. Sarah Dacre menegaskan ia akan tetap mendesak pembatasan penggunaan wi-fi."Kelihatannya gagasan kami ini sinting. Namun Anda akan mendukung upaya ini begitu anda terkena dampak negatif radiasi wi-fi," kata Dacre."Ketika Anda seperti mau mati, saya percaya Anda akan mendukung upaya kami." Apakah kampanye Sarah Dacre berhasil atau tidak masih harus ditunggu. Namun, beberapa hari lalu, kembali muncul kekhawatiran mengenai wi-fi ini. Kali ini, seorang ilmuwan Inggris Professor Lawrie Challis kepada koran Daily Telegraph mengatakan anak-anak yang menggunakan teknologi wi-fi harus dipantau, hingga penelitian tentang dampak kesehatan wi-fi dilakukan. Professor Chalis mengatakan anak-anak lebih sensitif terhadap radiasi dibandingkan orang dewasa. (Sumber: BBC)



Oleh : Tubagus Ardi Januar

Robot Dan Budaya





Pernah anda menonton Flm yang berjudul I Robot atau film yang sudah agak lama seperti RoboCop. Tentu saja tulisan ini dibuat bukan untuk mempromosikan filmnya, namun lebih kepada melihat bagaimana sebuah negara seperti Amerika mengenalkan robot di masa depan kepada masyarakat atau rakyatnya. Kenapa demikian, karena paling tidak film-film atau media-media yang dibuat juga mencerminkan impian atau harapan dari sebuah masyarakat atau rakyatnya. Karena sebuah pepatah mengatakan, apa yang kita lakukan hari ini adalah mimpi kita kemarin.

Di kedua film tersebut digambarkan bagaimana robot menjadi musuh dari manusia dan melanggar aturan tentang hukum-hukum robot yang ditulis oleh Isaac Asimov yang terkenal dengan hukum Asimovnya. Nah perilaku sebuah negara mengenalkan teknologi itu tidak terlepas dari budaya negara tersebut.

Istilah robot diperkenalkan pertama kali oleh seorang berkebangsaan Chekoslowakia bernama Karel Capek (1890-1938) di tahun 1920, berasal dari bahasa setempat robota yang berarti budak atau kerja manual. Dari situlah istilah tersebut digunakan sebagai pengganti istilah budak mekanik yang digunakan membantu pekerjaan manusia. Itulah sebabnya mengapa negara-negara Barat seringkali memandang robot dengan nuansa perspektif yang negatif.

Lain halnya di negara Jepang, masyarakatnya mempunyai ketertarikan dengan robot yang memiliki status layaknya seorang bintang pujaan. Seperti di World Expo 2005 yang lalu di Perf. Aichi, pavilion-pavilion yang menonjolkan pertunjukan robot-robot yang bisa berbicara, berlari, menyanyi, menari, dan memainkan alat-alat instrumen musik, menyedot animo pengunjung yang luar biasa meskipun untuk itu pengunjung harus rela antri berjam-jam untuk bisa menontonnya. Konon kabarnya, tidak cukup waktu sehari dua hari untuk bisa masuk ke semua pavilionnya.

Juga pada even-even yang lainpun, orang-orang berduyun-duyun bergandengan bersama keluarganya mendatangi pameran-pameran robot di berbagai tempat, bertanya dengan para pakar untuk mendapatkan penjelasan singkat tentang robot. Dan sudah menjadi hal yang umum di masyarakat Jepang melihat orangtua dan anak-anaknya berpose bersama robot sebagai momen kenangan.

Ini semua tidak terlepas dari adanya perbedaan cara pandang dan cara mengenalkan robot kepada masyarakatnya. Lihat saja contoh kasus pengaruh manga (komik) tentang robot seperti film kartun legendaris dan paling digemari Astro Boy atau Tetsuwan Atom-kun (kun panggilan untuk anak), sebuah film animasi yang menggambarkan robot berbentuk seorang anak laki-laki seusia anak-anak SD yang bersahabat dengan manusia, mungkin bisa menjadi contoh terbaik sebagai penyebab pendekatan yang berbeda tentang robot antara Negara Barat dengan Jepang.. Tetapi memang bukan itu saja, penyebabnya, karena menurut akar budaya mereka, kecintaan Jepang kepada robot juga kembali kepada masa lalu mereka di masa periode Edo (1603-1867). Demikian dikatakan oleh Yoji Umetani, seorang pakar robot dari negeri sakura.


Selama periode Edo, boneka-boneka termasyhur yang dibuat dapat bergerak secara otomatis menggunakan bantuan benang dan mekanisme mirip kerja timer atau pewaktu dengan menggunakan bantuan pegas. Bahkan istilah karakuri itu sendiri pun yang dinisbahkan kepada mekanisme otomatis, sudah muncul pada periode tersebut.

Uniknya boneka karakuri yang muncul di jaman Edo tersebut sudah sangat populer sekali di kalangan masyarakatnya, dan perlu dicatat bahwa penggunaan teknologi tersebut bukanlah diperuntukkan untuk kalangan industri ataupun militer, namun semata hanyalah untuk hiburan ataupun tontonan semisalau boneka untuk menyajikan minuman teh khas Jepang kepada para tamu dan atau yang terkenal pula yakni yumihiki doji (boneka yang dapat memanah)


Boneka yumihiki doji


Para ahli pembuat boneka tersebut bersaing satu dengan yang lain untuk membuat boneka karakuri dengan teknik yang terbaik. Sangat mungkin atmosfir tersebut mirip dengan keadaan atmosfir sekarang ini di Jepang. Banyak sekali ahli-ahli di bidang robotika yang juga bersaing membuat robot-robot mirip manusia atau humanoid robot yang bisa berjalan, bercakap-cakap dan bermain dengan manusia.

Bahkan sudah menjadi budaya tersendiri di antara perusahaan-perusahaan terkemuka di Jepang untuk berlomba menciptakan robot yang ahhirnya menjadi trademerk tersendiri bagi perusahaan tersebut. Katakanlah seperti Honda yang membuat ASIMO sebagai robot bipedal pertama yang bisa berjalan dengan kedua kakinya, Sony dengan QRIO yang tampil menarik ketika menari dan memimpin orkestra, dan Toyota yang terkenal dengan robot-robot yang mahir memainkan berbagai alat instrumen musik, serta Murata yang mengeluarkan MurataBOY yang konon bisa mengendarai sepeda roda dua di atas titian sebuah jembatan dengan satu pilar saja serta masih banyak yang lain.

Pengetahuan, teknologi dan kepekaan yang memberikan pesona dan kecintaan akan robot kepada masyarakat bangsa Jepang sekarang ini, dan juga kekuatan untuk mengembangkannya berakar secara mendalam dari budaya bangsanya yang mempunyai sejarah yang sangat panjang. Dari sudut pandang ini kita bisa mengatakan bahwasanya robot merupakan sebuah aset intelektual yang sangat penting dari budaya Jepang.

Bagaimana dengan negara dan bangsa kita Indonesia tercinta? Kalau negara dan bangsa seperti Jepang sekarang ini ibarat sebuah pohon besar yang sudah lebat dan ranum buahnya, itu tidak luput dari nenek-nenek moyang mereka yang menanam biji-bijinya yang mereka rawat sebaik-baiknya. Untuk membangun negara yang luas dan besar ini juga dibutuhkan perjuangan yang besar dan panjang serta berkesinambungan.

Pemerintah dan rakyat harus bahu membahu untuk itu. Pemerintah perlu merumuskan kebijakan pendidikan yang tepat kepada rakyatnya agar bangsa ini bisa membangun budaya untuk cepat dapat mengejar ketinggalannya. Kalau kebanyakan orang pesimis dengannya, maka boleh jadi mereka yang pesimis tersebut secara tidak sadar telah "membunuh" salah satu aset yang akan menjadi cikal bakal budaya itu sendiri. Justru kita lah yang harus dan akan membangun budaya bangsa ini, bukan orang lain atau bangsa lain.

Mari kita bangun Indonesia dengan membangun akar budaya intelektual di masyarakatnya. Kalau kita sekarang menanam biji-bijinya, kelak generasi kemudian yang akan menuai buahnya. Kalau mereka bisa, kenapa kita kita tidak. Tidak ada kata terlambat bagi seorang pahlawan bangsa yang akan membangun bangsanya agar menjadi bangsa yang besar, makmur dan sejahtera.

Oleh Indra Adji Sulistijono






















Jumat, 05 Desember 2008

Mengenal Lebih Jauh Transistor

SEMIKONDUKTOR



Solid-state transistor (biasanya hanya disebut transistor) pertama kali ditemukan oleh Shockley, Bardeen, dan Brattain, ketiganya ilmuwan Bell Laboratories di Amerika Serikat, pada tahun 1948. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa transistor merupakan salah satu penemuan terpenting di abad ke-20 sejajar dengan penemuan struktur DNA dan teknologi internet. Kemajuan di bidang teknologi pengolahan bahan (material processing) selalu diiringi oleh makin canggihnya (makin kompak, cepat, rendahnya konsumsi daya listrik) mikroprocessor, yang merupakan otak dari komputer. Sebagai contoh, dalam chip Pentium tahun 1993 dapat ditemukan 3,1 juta transistor sedangkan Pentium M tahun 2003 mempunyai sekitar 77 juta transistor.


Pada umumnya, solid-state transistor yang digunakan dalam rangkaian elektronika terbuat dari bahan semikonduktor, terutama silikon. Selain dipakai untuk fungsi-fungsi elektronik, bahan semikonduktor, terutama jenis senyawa golongan III dan V (compound semiconductor), juga dapat dipakai untuk membuat piranti solid-state yang mengeluarkan cahaya seperti laser dan LED (Light Emitting Diode). Bersama dengan silikon, semikonduktor yang terbuat dari unsur-unsur golongan III-V juga merupakan salah satu teknologi kunci di bidang teknologi informasi belakangan ini.



Keunikan semikonduktor dibanding bahan lainnya ialah semikonduktor bisa diubah konduktivitasnya (konduktivitas adalah kemampuan bahan untuk membawa arus listrik) dengan cara sengaja memasukkan elemen lain ke dalam kristal semikonduktor. Teknik ini disebut doping. Kristal silikon yang 100% murni mempunyai muatan yang netral karena semua elektron valensi dari silikon (keseluruhannya ada 4 buah) berpasangan dengan elektron valensi atom silikon lainnya. Oleh karena kristal silikon murni mempunyai muatan netral, maka supaya dapat memiliki muatan atau menghantarkan arus listrik, kristal silikon harus dibuat tidak murni dengan cara memasukkan atom-atom dari elemen lainnya. Bila di-doping dengan atom golongan III seperti boron, kristal silikon mempunyai total muatan yang positif dan jika di-doping oleh atom golongan V seperti fosfor, maka total muatannya negatif. Kristal silikon yang total muatannya positif disebut tipe p, dan yang negatif disebut tipe n.

Orbital valensi kristal silikon tipe N

Jika potensial listrik dikenakan pada kristal silikon, arah arus listrik pada tipe n dan tipe p akan berlawanan satu sama lain. Menempatkan tipe n d an tipe p secara bersebelahan akan menghasilkan piranti yang disebut dioda, yang dapat digunakan sebagai switch elektronik. Berbeda dengan dioda yang mempunyai 2 buah terminal (p dan n), transistor mempunyai 3 buah (n-p-n atau p-n-p) dan dapat digunakan sebagai switch (seperti tombol on/off) atau sebagai amplifier arus listrik (seumpama volume control pada radio). Saat ini sebagian besar transistor yang terdapat dalam rangkaian digital, seperti mikroprocessor di dalam PC, merupakan transistor jenis MOSFET (Metal-Oxide-Semiconductor Field-Effect-Transistor) yang terbuat dari perunggu (metal), silikon dioksida (oxide) dan silikon (semiconductor) yang telah di-dope. Dalam pembuatan integrated circuit (IC), pertama-tama perancang chip mendesain rangkaian berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan. Desain ini biasanya dilakukan dengan bantuan komputer. Kemudian desain akan dikirim ke pabrik IC, di mana IC akan di-fabrikasi di dalam suatu ruangan bersih (clean room) yang jumlah partikel udaranya telah dikontrol melalui filter. Akhirnya IC yang telah jadi akan di-package dalam kemasan yang kita kenal sebelum dipasang di atas papan rangkaian.

Bagian Dalam Chip Pentium III ( 28 juta transistor )

Selain silikon, senyawa semikonduktor seperti GaAs juga digunakan dalam pembuatan LED atau dioda laser. Terobosan di bidang material engineering akhir-akhir ini telah menghasilkan LED warna biru menggunakan senyawa GaN, setelah dimungkinkannya untuk men-dope GaN tipe p. Dengan penemuan ini, sekarang LED telah tersedia dalam berbagai warna, dari biru (senyawa GaN) sampai merah (senyawa InGaAlP). Di Jepang, dalam sepuluh tahun ke depan rambu-rambu lalu lintas direncanakan akan diganti dari lampu biasa menjadi LED. Dibanding lampu biasa, LED mempunyai daya tahan lebih, konsumsi daya yang lebih rendah, dan intensitas cahaya yang lebih terang sehingga cocok untuk aplikasi seperti rambu lalu lintas. Disamping LE D, laser dioda digunakan dalam sistem transmisi serat optik. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan bandwidth internet, sistem serat optik diperkirakan akan menjadi infrastruktur tulang punggung dalam teknologi IT masa depan.


Dari contoh-contoh di atas, kita bisa melihat bagaimana piranti solid-state dapat dipakai untuk meningkatkan kualitas hidup kita sehari-hari.

Kemajuan di bidang nanoteknologi belakangan ini telah memungkinkan para ilmuwan untuk mengontrol bahan secara super akurat dalam skala nanometer. Tahun lalu, ilmuwan dari Universitas Cornell di AS berhasil membuat single-atom transistor (transistor atom tunggal), yang dibuat oleh ahli kimia bersama dengan insinyur material setempat. Apabila tegangan listrik dikenakan ke transistor tersebut, elektron mengalir di antara elektroda melalui atom kobalt (pada gambar berwarna biru tua, tengah) yang disanggah oleh molekul pyridine (biru muda). Di masa depan terobosan-terobosan di bidang nanoteknologi seperti ini akan dapat menghasilkan aplikasi-aplikasi baru.

Oleh Jesse Darja, Mahasiswa program doktor University of Tokyo

Transistor bipolar



TRANSISTOR BIPOLAR ( BJT )


Transistor Bipolar (BJT) adalah suatu jenis transistor, alat penguat atau pemilih yang dibuat dari semikonduktor yang dikotori. Transistor bipolar adalah gabungan dari bagian yang dikotori secara berbeda, bisa NPN atau PNP. N berarti negatif, dan P berarti positif transformer.

Transistor Bipolar tersusun atas 3 semikonduktor ekstrinsik yang disusun berselang seling . Jika semikonduktor yang ditengah adalah jenis P dan diapit semikonduktor jenis n, maka transistor tersebut dinamakan transistor npn. Sebaliknya disebut transistor PNP.

Input Tegangan DC
( Basis-Emitor dan Colector-Emitor )

Transistor dapat bekerja jika basis – emitor pada sambungan p-n diberi panjar maju. Pada rangkaian npn , dengan memberi tegangan DC antara kutub emitor – kolektor dan basis – emitor maka kita dapat mengaktifkan transistor npn tersebut.


A. Transistor Sebagai Peguat


B. Transistor Sebagai Saklar

C. Contoh Soal











1. Sebagai Penguat

2. Sebagai Saklar


D. Lambang Transistor




Teknik Ukur Dengan AVO Meter


Mengukur Resistansi

Pilih jangkah pada OHM, kemudian ujung kabel penyidik merah dan hitam disentuhkan dan lakukan zero seting dengan memutar tombol nol..



Mengukur Arus (Searah)

Rangkaian yang akan diukur diputuskan pada salah satu titik, dan melalui kedua titik yang terputus tadi arus dilewatkan melalui avometer.








Mengukur Tegangan DC

Perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan jangkah pada skala yang lebih tinggi. penyidik merah pada positif dan hitam pada negative.



Mengukur Tegangan AC

Seperti halnya pada pengukuran VDC, perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan jangkah pada skala yang lebih tinggi. Pada umumnya avometer hanya dapat mengukur arus berbentuk sinus dengan frekuensi antara 30 Hz­ - 30 KHz. Hasil pengukuran adalah tegangan efektif (Veff).

Mengukur Daya

Daya di hitung dari perkalian arus dan tegangan dari hasil pengukuran arus dan tegangan.

Menguji Kapasitor / Kondensator

Sebelumnya muatan kondensator didischarge. Dengan jangkah pada OHM, tempelkan penyidik merah pada kutub POS dan hitam pada MIN.





Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian secara berangsur-­angsur kembali ke KIRI, berarti kondensator baik. Bila jarum tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak balik, kemungkinan kondensator bocor.

Untuk menguji elco 10 F jangkah pada x10 k atau 1 k. Untuk kapasitas sampai 100 F jangkah pada x100, di atas 1000 F, jangkah x1 dan menguji kondensator non elektrolit jangkah pada x10 k. Menguji Hubungan Pada Circuit / Rangkaian

Suatu circuit atau bisa juga kumparan trafo diperiksa resistansinya, dan koneksi baik bila resistansinya menunjukkan angka NOL.


Menguji Dioda



Dengan jangkah OHM x1 k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada tanda gelang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan. Penyidik dibalik ialah merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum harus tidak bergerak. Bila tidak demikian berarti kemungkinan diode rusak.

Cara demikian juga dapat digunakan untuk mengetahui mana anoda dan mana katoda dari suatu diode yang gelangnya terhapus.

Dengan jangkah VDC, bahan suatu dioda dapat juga diperkirakan dengan circuit pada gambar 10. Bila tegangan katoda­ anoda 0.2 V, maka kemungkinan dioda germanium, dan bila 0.6V kemungkinan dioda silicon.




Menguji Transistor

Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prinsip pengujian dioda diterapkan pada pengujian transistor. Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah pada x100, penyidik hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan lagi


Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak menyimpang.
Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor dan merah, pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak menyimpang. Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak.

Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Demikian pula bila penyidik merah dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang ke kanan lagi. Selanjutnya analog dengan pangujian NP

Kita dapat menggunakan cara tersebut untuk mengetahui mana Basis, mana Kolektor dan mana Emitor suatu transistor dan juga apakah jenis transistor PNP atau NPN. Beberapa jenis multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE, ialah salah parameter penting suatu transistor.

Dengan circuit seperti pada gambar, dapat diperkirakan bahan transistor. Pengujian cukup dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 V germanium dan bila 0.6 V maka kemungkinan silicon.



Menguji FET




Penentuan jenis FET dilakukan dengan jangkah pada x100 penyidik hitam pada Source dan merah pada Gate. Bila jarum menyimpang, maka janis FET adalah kanal­P dan bila tidak, FET adalah kanal­ N.

Kerusakan FET dapat diamati dengan rangkaian pada gambar. Jangkah diletakkan pada x1k atau x10k, potensio pada minimum, resistansi harus kecil. Bila potensio diputar ke kanan, resistansi harus tak terhingga. Bila peristiwa ini tidak terjadi, maka kemungkinan FET rusak.


Menguji UJT



Cara kerja UJT (Uni Junktion Transistor) adalah seperti switch, UJT kalau masih bisa on­ off berarti masih baik.

Jangkah pada 10 VDC dan potensio pada minimum, tegangan harus kecil. Setelah potensio diputar pelan­-pelan jarum naik sampai posisi tertentu dan kalau diputar terus jarum tetap disitu. Bila jarum diputar pelan-­pelan ke arah minimum lagi, pada suatu posisi tertentu tiba-­tiba jarum bergerak ke kiri dan bila putaran potensio diteruskan sampai minimum jarum tetap disitu. Bila peristiwa tersebut terjadi, maka UJT masih baik.

Sumber :Sunarto YB0VS/SK