Wi-fi (wireless fidelity) yang bisa disebut sebagai jaringan lokal nirkabel kini semakin populer. Secara umum publik senang dengan kehadiran wi-fi. Namun ada beberapa anggota masyarakat yang menentangnya karena mereka menganggap teknologi ini berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan bahwa radiasi elektro magnetik dari wi-fi ini menyebabkan nyeri di kepala dan gangguan tidur
Dengan wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon. Wi-fi semakin populer terutama di negara-negara maju di mana sambungan internet pita lebar semakin murah. Bahkan, kini penyedia menggratiskan sambungan internet pita lebar bila pengguna mengambil paket langganan telepon genggam dari perusahaan yang sama.
Secara umum publik senang dengan kehadiran wi-fi ini. Namun ada beberapa anggota masyarakat yang menentangnya karena mereka menganggap teknologi ini berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan bahwa radiasi elektro magnetik dari wi-fi ini menyebabkan nyeri di kepala dan gangguan tidur.
'Electrosensitive'
Gangguan ini dialami Sarah Dacre, perempuan yang tinggal di
Sebagian besar peralatan elektronik memiliki radiasi elektro magnetik. Produsen peralatan ini mendesain produk sedemikian rupa sehinga gelombang elektromagnetik yang dihasilkan tidak membahayakan manusia.
Namun apakah intensitas radiasi wi-fi lebih besar sehingga menyebabkan gangguan kesehatan. Sarah Dacre mengatakan wi-fi berbahaya. Makanya, ia melindungi rumahnya dari teknologi nirkabel ini. Ia menggunakan kertas pelapis dinding atau wallpaper khusus, yang bisa meminimalkan dampak gelombang elektromagnetik.
"Pelindung ini sangat efektif. Dengan pelindung ini radiasi wi-fi bisa diminimalkan," ujar Dacre, yang mengaku mengidap electrosensitive ini. Di Swedia pemerintah secara resmi mengakui pengaruh gelombang radiasi wi-fi terhadap kesehatan. Bahkan mantan Perdana Menteri Norwegia, Gro Harlem Brundtland juga mengaku sakit kepala akibat radiasi gelombang elektromagnetik.
Sikap skeptis
Tidak sekali ini saja teknologi baru memunculkan kekhawatiran akan berakibat buruk terhadap kesehatan.Ini pernah terjadi dengan telegram dan oven microwave. Beberapa kalangan menyebut apa yang dialami Sarah Dacre terlalu dibesar-besarkan. Sementara kecenderungan di lapangan menunjukkan, makin banyak
Namun bagi orang-orang seperti Sarah Dacre yang mengaku pusing akibat radiasi wi-fi, harus dipikirkan kemungkinan membatasi wi-fi, satu gagasan yang mungkin akan dicerca. Sarah Dacre menegaskan ia akan tetap mendesak pembatasan penggunaan wi-fi."Kelihatannya gagasan kami ini sinting. Namun Anda akan mendukung upaya ini begitu anda terkena dampak negatif radiasi wi-fi," kata Dacre.
Oleh : Tubagus Ardi Januar
0 komentar:
Posting Komentar